kubenci tapi kurindu

tempat yang pernah aku tempati
seakan tempat aku bernaung diri
tapi tempat itu tak ijinkan aku
membenci dengan semua tingkah lakuku
tapi tempat itu juga tak mengerti
apa yang sesungguhnya terjadi
ya aku benci
muak dengan keputusan ini
tapi kenangan besama kalian itu
kadang buatku merindu

aku bukan dulu lagi

aku tak lagi bisa tertawa
aku tak lagi dapat lantunkan kata pujangga
aku kini sendiri
aku takkan lagi menari
aku....
aku bukanlah dulu
aku....
aku sekarang yang lumpuh menyesali semua itu

lelah

lumpuh langkahku
tak lagi bisa aku lagkahkan
kaki ini tlah lelah berjalan
aku letih dalam jiwaku

diatas jerami itu
kurebahkan tubuh ini
dan aku engan tuk bangun lagi
biarkan aku terlelap dalam tidurku

Bertemu kembali

bukan dalam senja aku merindu
juga bukan dalam malam aku bermimpi
bukan dalam sepi aku mengingatmu
juga bukan dalam hening aku ingat satu hati
setiap detak jantung ada namamu
setiap hembus nafas aku ada dirmu
walau kini kau tiada
tak lagi bisa membuka mata
tak lagi bisa menatap dunia
namun ku tak bisa lupakan satu kisah kita
tak bisa hapus satu memory kita
dalam selaku selalu ada satu doa untukmu
untuk kita bertemu kembali
di pintu surga nanti

27 januari

Hujan menyapaku
Dengan sepoi indah membentuk syahdu
Senja ini ku tatap langit buru
Ku coba pahami
Satu pesan bersama butiran hujan yang menghujami
Aku rasakan satu kepiluan
Saat ku tahu kau pergi meningganlkan
Januari ini
Sayap kematian tlah bawamu pergi
Tinggalkan aku sendiri
Januari ini
Kau hapuskan cerita yang pernah kita lalui
Dan kau lupakan hati ini
Hati yang selalu mencintai
januari ini
kau campakkan satu tangisan hati
Andai engkau tahu
Ku rindukan senyum manismu
Ku nantikan suara indahmu
Akankah kau rasakan
Disini ada tangis kerinduan
Aku mencintaimu
Walau kau tak disampingku
dan aku kan berharap padanya
kau kan menungguku di pintu surga

Jangan pernah kembali


lanjutkan langkahmu tanpa bayang diriku
tinggalkan bayang semu yang tak berarti untukmu
teruslah dalam jalammu
karena aku tak akan mengusikmu
jangan pernah kembali
hanya untuk satu wajah yang kumal ini
gapailah cahaya dalam hidupmu
temukan titik terang dalam bahagiamu
aku disini kan belajar untuk melupakanmu
karena aku....
haya satu pengusik untukmu

kau anugrah

kini baru aku sadari
berartinya dirimu untukku
bagai tetes embun musim kemarau
membangkitkan rumputrumput layu
aku memang tak tahu
apa yang kau sampaikan
lewat manis senyummu
dan apa yang kau katakan
bersama indah bola matamu
aku tak tahu bahasa hatimu
namun ku yakin
ku pastikan dirimu
adalah anugrah tuhan
yang diberikan untukku