Jangan pernah kembali


lanjutkan langkahmu tanpa bayang diriku
tinggalkan bayang semu yang tak berarti untukmu
teruslah dalam jalammu
karena aku tak akan mengusikmu
jangan pernah kembali
hanya untuk satu wajah yang kumal ini
gapailah cahaya dalam hidupmu
temukan titik terang dalam bahagiamu
aku disini kan belajar untuk melupakanmu
karena aku....
haya satu pengusik untukmu

kau anugrah

kini baru aku sadari
berartinya dirimu untukku
bagai tetes embun musim kemarau
membangkitkan rumputrumput layu
aku memang tak tahu
apa yang kau sampaikan
lewat manis senyummu
dan apa yang kau katakan
bersama indah bola matamu
aku tak tahu bahasa hatimu
namun ku yakin
ku pastikan dirimu
adalah anugrah tuhan
yang diberikan untukku

kemana aku melangkah


kemana ku pandang dunia
saat semua hanya getir yang kurasa
aku tak pernah permainkan cinta
tapi kini aku terluka
tiada tempat naungan hati
karena semua penuh dengan duri
aku tertikan kesakitan
hanyut dalam telaga air mata
tiada cinta buatku bahagia
hayalah asa yang buatku kecewa

Hujan saksinya



ketika waktu itu
hujan yang menerpaku
bersama itu
saksi atas kepedihanku
jatuhnya hujan itu
bersama tumpahnya telaga air mataku
aku berharap nanti
hujan yang membasahi
bukan disaat tangis ini
melainkan disaat aku menari
bersama kebahagiaan yang ada di hati
disuatu saat nanti
saat kutemui cinta sejati

Nyanyian air mata



Nyanyian tanpa irama
Ketika pilu mendekam dalam sunyi
arus kini berhenti
kan ku harap rindu kan kembali
layaknya camar yang terbang
menepis dalam gulitaaku tau saat ini kan tiba
dan takkan kujatuhkan air mata sia-sia
dalam hati memikul sesal
setelah aku lama berdiri bersama sejuta peristiwa
aku layak tiada
karena kau hanya insan yang tak sempurna